EDWARD POV | Episode 2~
"Sorry guys , jam tangan ketinggalan"
"Ke-Bi-a-Sa-an" ucap Kellan dengan membuat kata itu menjadi 5 suku kata , dia mengeluh.
"Sorry , duluan aja. Oke ?"
"Mau di temani ?" tambah Jack menawarkan bantuan.
"Ah engak , udah sana duluan."
Bujukku sampai akhirnya teman temanku berjalan menuju kelas dan aku kembali lari ke kantin untuk mengambil jam tanganku yang kulepas saat aku melepas jaket ku, bagian lengannya tersangkut jadi mengharuskanku membuka jam tangan dan menaruhnya dimeja dan lupa membawaanya lagi!
"Hey nak tidak masuk kelas ?" sapa wanita bertubuh gemuk menggunakan celemek berwarna putih berdiri dibelakang meja bartender.
"Aku kembali untuk mengambil jamku yang tertinggal dimeja"
"Maksud mu ini ?" Dia menyodorkan sebuah jam dan itu jam ku. Bersyukur karena aku tidak harus membuang waktu berjalan ke meja dimana tempat aku duduk tadi karena tempatnya lumayan jauh di sudut ruangan.
"Thanks untung kau yang menemukannya"
"Bukan, dia yang menemukannya"
Aku mengikuti arah pandangannya dan melihat seorang wanita sedang teburu buru merapihkan buku buku nya dan melesatkan hilang dalam kegelapan di koridor.
"Ok Tolong sampaikan terima kasih kalau kau bertemu dengannya"
"Kupikir kau akan bertemu dengannya nanti"
Aku tidak mengerti maksud dari pertanyaannya, aku hanya terdiam dan kembali mencari kata dan menyusunnya.
"Oke"
Hanya itu yang bisa ku ucapkan.
Aku berlari sepanjang koridor karena tahu aku pasti telat masuk kelas.
Kebetulan sekali aku berpapasan dengan guru yang akan masuk kelas.
'Sir...'
'Telat ?'
'Tidak tadi jam tangan tertinggal', 'Oke' .
Aku jalan bersama Mr.Bower sampai akhirnya sampai dikelas. Aku tersenyum pada temanku begitu memasuki ruangan, aku menyusuri meja meja sampai akhirnya sampai di meja ku tapi Mr.Bower memanggilku, 'Rob...', 'Yes, Sir ?' , 'Tolong ambilkan folder hijau di ruangan saya , tadi tertinggal. Kau keberatan ?'
'Tidak Sir..'
'Thank's Rob'
'Oke'
Aku berjalan kembali keluar ruangan dan aku mendengar suara tawa temanku menertawaiku. Aku mencari cari folder berwarna hijau yang di maksud Mr.Bower hampir 2 menit aku tidak menemukan foldernya, aku berniat kembali tapi bagaimana kalau nanti foldernya hanya terselip dan aku diharuskan kembali ke ruangan ini dengan tawa dan lelucon anak anak.
Ah itu tidak bagus, aku kembali mencari dengan seksama.
'Yang Biru....' Seorang wanita berdiri di ambang pintu.
'Folder yang biru , sebelah mu' tambahnya, aku baru menyadari kalau dia membantuku.
'Tapi bukankah Mr.Bower meminta yang......'
'Dia salah memberitahumu..'sela nya...
'Oh oke yang biru' aku mengambil folder biru sambil mengarahkan folder tersebut padanya.
Aku berjalan keluar ruangan, aku ingin bertanya dengan wanita ini apa dia murid baru ? Aku belom pernah melihatnya sebelumnya, aku menunggu sampai dia mengeluarkan satu atau dua kata saja. Tapi dia tidak mengatakan apa-apa.
'Well.... Kau baru disini ?' ucapku memecahkan keheningan.
'Tidak, sebelumnya aku mengambil seasion dua' jawabnya tanpa mengarahkan pandangan padaku.
'Oh....' ucapku singkat.
Dia menunduk memperhatikan sesuatu, aku mengikuti arah pandangannya. Tapi sepertinya dia memperhatikan... kaki ku ? Ah masa dia memperhatikan kaki.
'Kau memperhatikan kakiku ?' Tanya ku konyol
Dia tersenyum, 'tidak, jam mu.'
'Jam ku ?' Aku bingung maksudnya, sama sekali tidak mengerti maksut nya.
'Kau pasti tadi pria yang meninggalkan jam tangannya di meja kantin'
'Kau.... Oh , Thank's' aku terbata-bata., bingung harus menyusun kata dan mengucapkanya mana yang terlebih dulu. Perbincangan singkat, jalan kami cukup lelet sampai akhirnya sampai dikelas.
'Ini Sir...'Aku menyerahkan foldernya
'Thanks Rob... Thank's Kris'
'urwel' kami menjawabnya bersamaan dan saling menatap, dia tersenyum aku tertawa. Anak anak satu kelas meledek dengan celotehan mereka.
Pelajaran berjalan cukup cepat, sebenarnya tidak belajar Mr.Bower menyuruh melanjutkan tugas yang kemarin, tapi kebanyakan sudah pada selesai.
Continue....